Minggu, 29 Juni 2014

BINTANG SIRIUS DALAM AL-QU'AN

          Kita pasti sudah sering melihat bintang di langit malam yang indah. Apalagi ketika cuaca cerah, sangat menyenangkan duduk mengagumi ciptaan Allah yang satu ini. Banyak orang yang mengidentikkan bintang dan langit malam dengan romatisme karena banyak puisi cinta yang menggunakan perumpaan bintang, bulan dan bermacam-macam objek langit lainnya. Pernahkah kalian mendengar nama bintang Sirius? Ya, bagi orang yang menyukai astronomi, bintang Sirius adalah bintang yang cukup dikenal karena cukup terang disbanding bintang lainnya.
Tahukah kalian? Bintang Sirius adalah salah satu bintang yang pernah dijadikan sembahan oleh masyarakat Mesir Kuno. Lalu pada 1844 Frederich Wilhelm Bassel menarik kesimpulan bahwa Sirius kemungkinan memiliki pasangan. Hampir dua dekade kemudian, pada 1862, Alvan Graham Clark menemukan pasangan redup tersebut yang kemudian dinamai Sirius B, yang dikenal dengan panggilan sayang “Sang Anak Anjing”. Komponen yang terlihat saat ini kadang-kadang disebut sebagai Sirius A.

Hal yang menarik, jauh sebelum para astronom meneliti bahwa Sirius merupakan bintang ganda, hal tersebut sudah terlebih dahulu ada dalam Al-quran.
“dan bahwasanya Dialah adalah Tuhan (yang memiliki) bintang syi’ra.” (Qs. An-Najm : 49)
“sehingga jaraknya (sekitar) dua busur panah atau lebih dekat (lagi).” (Qs An-Najm : 9)
Bintang Sirius [Syi’ra] muncul di Surat An Najm (yang berarti “bintang”). Bintang ganda yang membentuk bintang Sirius ini saling mendekat dengan sumbu kedua bintang itu yang berbentuk busur setiap 49,9 tahun sekali . Peristiwa alam tentang bintang ini diisyaratkan dalam ayat ke-9 dan ke-49 dari Surat An Najm. Hal ini sangat menarik, mengingat Al-Quran telah membicarakan bintang Sirius ini jauh sebelum para astronom mengamati bahwa Sirius adalah bintang ganda.
Kita dapat melihat kenyataan bahwa di dalam Al-Quran terdapat ilmu pengetahuan, salah satunya astronomi. Surah yang menjelaskan mengenai Sirius terdapat pada Surah An-Najm yang berarti ‘Bintang’ dan pada ayat 49 dan 9. Masa edar Sirius A dan B mengelilingi titik pusat gravitasi mereka yang sama adalah 49,9 tahun. Angka ilmiah ini kini diterima secara bulat oleh jurusan astronomi di universitas Harvard, Ottawa dan Leicester.
Hal yang perlu diperhatikan di sini adalah garis edar ganda berbentuk busur dari dua bintang tersebut yang mengitari satu sama  lain. Namun, kenyataan ilmiah ini, yang ketelitiannya hanya dapat diketahui di akhir abad ke-20, secara menakjubkan telah diisyaratkan dalam Al Qur’an 1.400 tahun lalu. Subhanallah! Mahakuasa Allah yang telah menciptakan semua yang ada di langit dan di bumi serta menurunkan Al-Quran kepada manusia pilihan, Rasulullah di mana di dalamnya terdapat ilmu pengetahuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar